2. Jangan membanding bandingkan

Rasanya banyak sekali yang sudah membahas ini, hingga rasanya capek nggak sih liat semua orang isinya masih aja ngedumel pengen punya si itu, pengen punya si ini. Seperti kebahagiaan seseorang itu dilihat dari barang nya atau ketika dia memiliki barang mahal itu dianggap dia bahagia. Padahal kalo barang nya udah mirip sama yg dia ingin kan terus yaudah, gitu aja. Nggak ada rasa yang lebih dari kepuasan karena memiliki barang yang sama. Padahal kalo barang yg kita miliki itu sebelumya memiliki harga yg lebih berharga. Misal, hasil nabung sekian lama atau dibeliin sama orang tua atau dikasi oleh oleh sama saudara. Karena mungkin orang lain bisa memiliki barang yang sama, namun akan beda harganya ketika barang itu memiliki cerita dibaliknya. Kalaupun ceritanya sama, akan tetap beda rasanya. Mengertikan maksudnya?. Itulah kenapa kita harus berhenti membandingkan dengan orang lain, karena hidup orang pasti berbeda beda. Takdir orang, mimpi seseorang, pencapaian seseorang pasti akan berbeda beda, Dengan membanding bandingkan hanya akan membuang waktu secara percuma, waktu akan terus berjalan dan kita tidak pernah bisa berjalan kembali atau mundur. Jadi, gunakan waktu sebaik mungkin, selama apa yang kita miliki masih ada.  

 

3. Bersyukur dan merasa cukup

Ini juga hal klise yang banyak orang bahkan sehari hari selalu bilang. "Jangan lupa bersyukur ya", "jangan suka ngeluh", "bersyukur lah jangan minta mulu", atau "udah sih" dan masih banyak lagi. Nyata nya memang benar, salah satu hal yang membuat kita bahagia adalah merasa cukup, dan bersyukur. Karena kita pasti akan selalu merasa kurang, akan segala hal. Entah itu masalah keuangan, asmara, sahabat, kerjaan, cita cita, mimpi dan banyak lagi. Karena sebenarnya dimana kita merasa cukup adalah bukan merasa kurang namun mensyukuri apa yang kita punya. Sesederhana itu. 

Namun yang kita lakukan kadang adalah sebaliknya, tidak bersyukur dan terus meminta. Apakah semua yang kita miliki sekarang akan terus ada? Apa yang kita miliki sekarang tidak cukup? Apakah semua yang kita minta akan menemukan akhir? Apakah kita akan selalu memiliki waktu lebih untuk terus meminta?

Nyata nya kita akan terus meminta entah sampai kapan. Jangan sampai terlambat, karena apa yang kita miliki sekarang, mungkin tak akan kita miliki di masa mendatang.

Aku ingin menulismu begitu lantang
Terdengar saat dirimu sedang melamun
Atau saat sedang memandang awan
Atau sedang melihat lukisan 

Tidak banyak hal yang bisa kutulis
Karena sebagian hanya berupa percakapan
Sebagian lainnya berupa nyanyian
Tidak akan kuberikan pada pelukis

Bangunan seperti teman bermain
Mengenali hingga diujung retak
Pensil serupa sahabat lama
Menemani hingga beratus purnama

Kau melukis bersama imajinasi
Berbaring diam menatap awan
Sementara kau berkeliling lewat ingatan
Mencari cari hal yang kian tak pasti

Kini dirimu hanya didalam ingatan
Nyata namun terasa begitu jauh
Seorang penggemar awan nan rupawan
Terima kasih untuk segala rengkuh

Semarang, Januari 2018

Hujan lebih sering datang
Kita bertemu tanpa diundang
Menyetujui permainan takdir
Tak sekalipun ingin khawatir

Waktu semakin tak tahu diri
Sesuka hati mempermainkan kita
Kita melihat kanan dan kiri
Mendengar serta semesta

Ditemani waktu dan keterbiasaan
Kita berjanji tak akan mengingkari
Menerka nerka masa depan
Sehati sepakat membuat semesta mengiri

Kita pernah berjanji untuk saling menemani
Menemani hingga akhir, sampai mati
Kita pernah berjanji menua bersama
Menua hingga menyatu dengan semesta

Hujan pernah menjadi satu alasan
Alasan untuk tetap bertahan
Ternyata kita terlalu memaksa keadaan
Hingga kita tak lagi punya alasan

Ingin melawan takdir namun tak mahir
Mengiri semesta yang justru celaka
Takdir tak pernah benar benar memberimu,
Dan yang pergi akan tetap pergi

Draft : November 2017
All photos : weheartit.com

Sajak Anak-Anak

anak-anak kecil
bermain di jalan-jalan
kehilangan tanah lapang

pohon tumbang
tembok didirikan
kiri kanan menyempit
anak-anak terhimpit

anak-anak itu anak-anak kita
ingatlah ketika kau mendirikan rumah
ingatlah ketika kau menancapkan
pipa pabrik

anak-anak kecil berdesakan
sepak bola di jalan-jalan
bila jendela kacamu berantakan
tengoklan anak-anak itu
pandanglah pagar besimu
sungguh luas halaman rumahmu

Solo, 9 Juni '87

Sajak lama yang tak banyak orang tau,

Jika kau baca tiap katanya mungkin kau sedang berkata benar dalam hatimu,

Bumi sudah sangat rusak,
Bagian mana lagi yang mau kau manfaatkan?
Apa yang kau cari?
Bukan kah tempat yg nyaman untuk ditinggali?

Bumi sudah sangat lelah,
Tubuhnya sebelah mana lagi yang mau kau gali?
Kau hilangkan rupanya,
Kau gantikan dengan kreativitasmu,

Tanah nya kau tumpuk dengan campuran semen,
Kau biarkan dia kehausan,
Hijau nya tak pernah kau rawat,
Kau biarkan si jago menghabisinya,
Kau tak beri dia hidup
Kau membunuhnya

Biru nya langit kau lawan dengan asap,
Bintang tak lagi dapat dilihat tanpa bantuan,
Biru nya laut kau beri tumpukan sampah,
kau cemari dengan racun,

Bagian mana lagi yang mau kau rusak?
Bumi sudah sakit,
Bisa kah kita merasa cukup?
Bisa kah kita bersama sama merawat dimana kita tinggal sekarang?
Mulailah dari hal - hal yang sederhana saja,
Karena kita mulai kehabisan waktu
Kita sudah hampir kehabisan waktu



Semarang, 2017

Catatan : Tulisan ini sudah lama sekali di draft. Akhirnya setelah dirapikan, berani juga untuk di publish. Selamat membaca.

Sumber :
Puisi : http://www.wijithukul.tk/2014/02/sajak-anak-anak.html
Gambar :www.weheartit.com

Halo, seperti tahun tahun sebelumnya akan buat juga tulisan untuk mengawali 2018 

Tahun 2017 masih terasa sangat cepaat sekali, ya kan?

Tahun 2017 meninggalkan banyak kenangan dalam ingatan, mulai dari pertemuan, perpisahan, perjuangan, jatuh dan bangun, dan masih banyak lagi. Banyak hal yang bisa diambil dari tahun 2017, dimana waktu tak pernah berjalan mundur. Kita selalu memiliki pilihan, mau itu baik atau buruk, selalu punya pilihan. Entah kita dipermainkan waktu atau waktu yg mempermainkan kita, tapi waktu tak terasa sama sekali. Seperti kita menghabiskan waktu hanya untuk rutinitas seperti biasa. Padahal waktu terus berjalan maju dan kita selalu terlambat menyadari nya. 

Untuk 2018, yang ingin dicapai adalah hal hal sederhana yang kadang suka diabaikan.

- Menjadi pribadi yang lebih baik, berkembang bukan hanya dalam bentuk fisik namun juga ilmu pengetahuan, dalam hal pemikiran, dalam mengambil keputusan, dalam menilai sesuatu. Di dunia yang serba maju, kadang kita lupa pada diri sendiri.

- Tetap rendah hati dan berbuat baik, sederhana sekali karena duniawi secara tidak sadar membuat kita lagi lagi lupa dimana kita seharusnya berada. Berhenti menjudge sesuatu, berhenti berasumsi, berhenti berpikiran negatif, berhenti untuk menyalahkan dunia.

- Bersyukur setiap hari, beberapa hal didunia ini memang datang dan pergi tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Kadang mengejutkan, kadang mengherankan, kadang menakutkan, terlalu banyak ketakutan sehingga kita lupa untuk terus bersyukur. Salah seseorang pernah menulis, bahwa jika kita menyerahkan semua kepada pemiliknya, kita tidak lagi meminta dan tetap bersyukur. Kita tak akan lagi merasa kurang.

- Mencintai diriku sendiri, semua manusia memang mahkluk sosial, harus hidup berdampingan dan bersama masyarakat yang lain. Namun yang sering lupa adalah mencintai diri sendiri, kita terlalu sering memikirkan orang lain hingga lupa caranya mencintai dirinya sendiri. Terdengar klise namun memang begitu kenyataannya. Jika kita mencintai diri kita sendiri, semua keputusan, semua masalah, semua pikiran, semua hal yang ada pada diri kita akan kita cintai. Tak ada penyesalah, tak ada menyalahkan diri sendiri, tak ada iri hati, dan masih banyak lagi. Kita harus mencintai diri kita sendiri setiap hari, sehingga tidak ada orang yang dapat menyakiti diri kita.

- Bodo amat, disaat saat seperti ini ingin tau masalah orang lain atau ikut campur yg bukan masalah kita merupakan hal yang biasa. Tanpa sadar kita melebihi batas kita sebagai orang yg seharusnya tidak tau apa apa. Ada masalah yang seharusnya kita tidak ikut campur dan justru terlibat dalam masalah. Fokus pada diri sendiri, waktu tidak akan berjalan mundur dan semua nya akan sia sia jika kita mengurusi hal yang bukan masalah kita.

Rasanya banyak sekali yang masih ingin dibahas disini. Banyak keinginan keinginan sederhana, sekedar pengingat dikala lupa. Karena kita terbuai oleh teknologi yang maha tau semua. Terkadang kita harus pergi tanpa hp atau gadget lainnya, kita harus bertanya pada orang, kita harus memanfaatkan waktu yang ada. Terkadang kita tidak harus merekam kenangan lewat foto, menyenangkan sekali rasanya menyimpan kenangan didalam ingatan. Semua perasaan didalam kenangan teringat jelas dan itu hanya untuk dirimu. Perjalanan masih panjang. Kita masih harus berjuang. Untuk segala usaha, semua kerja keras, semua peluh pada tahun 2017 akan terbayar di tahun 2018. Untuk tahun yang lebih baik lagi. Semangat terus, karena kerja keras tidak mengkhianati hasil. Sehat terus, karena perjalanan kita masih panjang. Oh, dan jangan lupa bahagia. Cheers

All photo : weheartit.com