#SuratCintaHariKe20 : Surat Cinta untuk Ed

By Claudia Tasya - February 20, 2016

Si Jurnalis 

Empat hari kulalui tanpanya,
dan keesokannya menjadi lima.
Tak pernah kuberhenti memikirkannya,
tiap menit jumlahnya berkali dua.
Hembusan napasku tak teratur,
karena hatiku terlalu gundah,
bahkan terlalu cepat.
Jarak kita berjauhan,
tapi aku harap kita bertemu lagi.

Diambil dari buku Way Points - Penunjuk Jalan - Edwin Lim
Penghitung dan Penulis, halaman dua puluh.

Buku ini pertama kali diberikan kepadaku pada tanggal empat belas Februari tahun lalu.
Pada saat pertama kali pula pertemuan kita,
Aku masih mengingatnya rasa debaran yang terasa,
Melihatmu dari ujung gang jalan waktu itu,
Tak ku sangka tinggimu begitu menjulang, atau aku yang memang pendek
Lalu kau mampir dulu masuk ke dalam rumah,
Bukan rumahku tepatnya, rumah saudara ku
Saat itu aku ingin buru buru keluar dari rumah,
Karena malu sekali.
Lalu kita mulai dari makan di salah satu restoran cepat saji (yang jual ayam saus keju hehe)
Aku tak berani menatap matanya, malu sekali rasanya.
Meski sudah mengenal lebih dahulu lewat media sosial, tetap saja.
Aku tak bisa mengambarkan bagaimana perasaanku saat itu,
Perasaan seperti akhirnya, akhirnya, akhirnya.
Berkumpul menjadi satu
Meski ini sudah lewat enam hari, 
Tapi aku masih mengingat pertemuan pertama kita,
Setahun yang lalu,
Bolehkah aku menyebutnya kencan?
Dan sekarang aku rindu sekali,
Rindu rindu rindu sekaliiiii
Aku bukan tak ingin bertemu denganmu,
namun kita sama sama sibuk bukan?
Suatu kali aku pernah membayangkan jika jarak bukan masalah kita,
Apa kita masih seperti ini sekarang?
Bukan, bukan aku tak percaya padamu, pada hubungan ini
Jawab saja pertanyaanku tanpa tanya mengapa,
Apa kau benar benar mencintaiku? Setulus hatimu?
Jika sudah baca ini, cepat cepat beri jawaban kepadaku.
Aku tidak pernah meragukan-mu, kau tau itu.
Banyak hal yang membuat aku bangga padamu, 
Justru aku yang merasa sangat kecil.

Surat Cinta ini ku tujukan kepadamu, agar kau tau betapa aku sangat mencintaimu.
Aku sangat percaya padamu, tak peduli jarak.
Aku tak pernah berfikir buruk tentang mu disana,
Aku hanya takut,
Bagaiman jika akhirnya kau tak pernah memilihku?


It doesn't matter where I am. I'm yours.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments