Dia...
By Claudia Tasya - February 11, 2013
Wanita itu...
Ditemani oleh riuhnya ombak,
Duduk di tepian pantai,
ingatannya kembali ke masa itu,
dimana hanya dia yang tau
kesesakan yang didalam dadanya menyeruak kembali
air matanya menggenang di pelupuk mata
dan mulai berlomba-lomba, berdesakan ingin keluar
hitam diantara putih itu terlalu mencolok
tangis diantara tawa itu terlalu berbeda
seseorang yang ia damba,
senyumnya,
tawa,
serta percakapan yang tak ia duga sangat ia rindukan.
Tangan yang menggengam jarinya,
tangan yang membelai rambutnya,
tangan yang menghapus air matanya,
kini entah kemana
kenyataan itu membuatnya kembali tersiksa
tersiksa dalam diam.
seolah jiwanya tak bernyawa kembali.
hampa.
kosong.
dingin dan gelapnya malam kini menjadi teman setianya.
senyum dan tawa kini tak lebih dari sekadar topeng.
aku memang berharap ia kembali padaku.
Namun ketika ia kembali dan ia akan pergi lagi.
Aku berfikir,
Apakah aku harus menunggunya?
Aku lelah ketika aku harus menunggumu dan harus kehilanganmu lagi dalam sekejap.
0 comments