Puisi : Kesungguhan

By Claudia Tasya - May 16, 2013


Kamu melukiskan senja dihatiku

Begitu indahnya

Hingga lidahku kelu

Saat bergantinya malam,

Aku tak pernah bosan memandangnya

Saat angin mulai membelaiku lembut

Saat gemericik air membisikkan kata

Atau saat dingin mulai memelukku

Tubuhku menolaknya

Seolah hafal

Ia tak ingin ada yang lain

Saat bulan mulai menyeka air mataku

Mataku justru merasa dimanja

Ia mengeluarkan segalanya

Namun bintang justru menarik bulan

Tak ingin berbagi. 

Air mataku terus hadir

Ketika malam mulai pergi, dan datang terus menerus

Air mataku masih suka datang

Saat hampa mulai mengetuk pintu hatiku

Hatiku menolaknya, mengusirnya pergi

Namun ternyata ia lebih kuat.

Hampa dan teman-temannya kini singgah dalam hatiku

Sementara senang mulai terhimpit disudut ruangan.

Ditinggalkan, dicampakkan.

Hampa mulai semena-mena

Ia mengeluarkan air mata satu persatu

Tanpa lelah.

Yang diinginkan hatiku

Ada kekuatan baru yang datang

Yang melebihi apapun didalam hatiku

Bukan justru mendukung yang ada didalam hatiku

Hatiku entah kenapa tak berpihak padaku

Aku berkata bukan dia yang kau cari

Tapi lagi-lagi dia berkata padaku

Aku yakin dia orangnya

Aku ingin membantah, sungguh

Namun dia berkata

Bukankah itu benar?

Dalam diam aku mengakuinya

Bahwa kamu yang aku butuhkan sekarang

Sama seperti hatiku.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments