Akhirnya, aku hanya sendiri
Berharap waktu berhenti
Tapi mustahil terjadi
Dan akhirnya semua nya hanya mimpi
Berharap waktu berhenti
Tapi mustahil terjadi
Dan akhirnya semua nya hanya mimpi
Aku memilih melepasmu
Memandangmu dari kejauhan
Menjagamu lewat doa
Menitipkanmu pada semesta
Memandangmu dari kejauhan
Menjagamu lewat doa
Menitipkanmu pada semesta
Aku memilih merelakanmu
Agar kau bisa tetap tertawa
Aku memilih tak menjadi bebanmu
Agar kau tetap bisa menggapai cita
Agar kau bisa tetap tertawa
Aku memilih tak menjadi bebanmu
Agar kau tetap bisa menggapai cita
Aku tak bisa menahanmu kali ini
Semua alasan sudah ku utarakan
Aku memilih mengingkari janji
Mencoba berjalan tanpa melupakan
Semua alasan sudah ku utarakan
Aku memilih mengingkari janji
Mencoba berjalan tanpa melupakan
Terima kasih untuk segala kenangan
Untuk semua pertengkaran
Aku percaya takdir sudah menakdirkan
Hal yang patut digenggam dan dilepaskan
Untuk semua pertengkaran
Aku percaya takdir sudah menakdirkan
Hal yang patut digenggam dan dilepaskan
Jadi jika kita bertemu dilain waktu
Jangan segan untuk menyapa
Jangan pedulikan lagi hatiku
Biarkan waktu yang meluruhkan luka
Jangan segan untuk menyapa
Jangan pedulikan lagi hatiku
Biarkan waktu yang meluruhkan luka
Jika esok lagi kita dipersatukan takdir
Jangan lagi menolakku
Karena mungkin kita adalah satu
Satu yang muncul karena semua perbedaan kita
Jangan lagi menolakku
Karena mungkin kita adalah satu
Satu yang muncul karena semua perbedaan kita
Jika kau sudah lelah mengejar mimpimu, berbaliklah, aku selalu menunggumu.Nb : Tulisan ini ditulis terinspirasi oleh kedua temanku yang tiba tiba saja mengakhiri hubungan nya. Ditulisan ini saya mengambil sudut pandang dari pihak pria, saya juga bikin yg sudut pandang wanita nya. Jika ingin baca disini https://theresiatasya.wordpress.com/2017/05/23/untuk-lelaki-yang-mencintaiku/
Ini saya tulis sebelum apa yang ada dipikiran saya hilang semua
Kata raditya dika salah satu alasan menulis adalah kegelisahan, nah akhir akhir ini banyak hal yang membuat saya gelisah.
Sepertinya bukan hanya saya tapi juga banyak orang.
Saya bukan pengamat politik apalagi penggemarnya, saya juga nggak begitu paham mengenai hal-hal yang menjadi masalah diluar sana akhir akhir ini. Tapi saya tiap hari selalu membaca berita online di salah satu website berita online. Saya mengikuti apa yang terjadi dari jauh jauh hari.
Yang menjadi kegelisahan saya adalah kebencian yang sudah terlalu berkepanjangan serta menakutkan dan perpecahan yang terjadi. Saya melihat demonstrasi di tv yg terus menerus terjadi, menuntut sesuatu yg menurut mereka salah. Yang saya saat itu pikirkan, semua manusia pasti memiliki kekurangan. Dalam kasus itu tidak ada unsur kesengajaan sekalipun. Dan saya tahu persis setiap manusia memiliki hati nurani untuk bisa memaafkan kesalahan orang lain.
Saya dari kecil hidup berdampingan dengan orang banyak. Saya diajarkan mudah beradaptasi di lingkungan tanpa memandang apa agamanya, rasnya, warna kulitnya, logat bahasanya, dll. Yang saya tau, saya diajarkan selalu untuk berbuat baik, menolong sesama dan memaafkan orang lain. Saya selalu dihargai pula di lingkungan saya, tak pernah dibeda bedakan karena kulit saya yg tidak sawo matang atau karena mata saya yg sipit ini..
Yang sampai saya tak habis pikir adalah bagaimana bisa orang baik dan tidak bersalah diperlakukan dengan cara seperti itu. Hal tersebut seperti memberikan tamparan bahwa berbuat baik itu percuma. Habis ditindas oleh kepentingan massa dan oknum oknum lain dibalik itu. Saya jelas kecewa tapi saya memilih untuk menerima karena berbesar hati itu satu paket sama orang baik. Apa yang saya katakan memang benar, coba lihat? Beliau begitu legowo dengan hasil yang di terima. Itu sudah satu paket. Beliau pasti percaya pencipta-nya tak akan pernah meninggalkan dirinya. Hidup akan terus maju ke depan. Dan takdir akan selalu tau mana yang seharusnya terjadi.
Sudah cukup. Semua perbedaan, kebencian, iri hati, dendam, marah. Semua sudah cukup.
Saya yg hanya melihat saja sudah lelah. Kalian yg menjalani tidak lelah? Pasti juga lelah. Nggak ada untungnya juga terus menerus membenci, yang ada rugi banyak.
Jadi, mari sekarang berbuat baik. Untuk orang orang disekitarnya saja dulu nggak usah jauh jauh. Berbuat baik itu kalau dilakukan secara terus menerus bisa adem nanti hatinya, bisa adem hidupnya juga. Pernah ada yang bilang, kalau berbuat baik nanti akhirnya balik lagi ke diri sendiri juga baik. Nggak ada ruginya kan?
Terakhir, dunia sudah terlalu menakutkan sekarang. Belum terlambat untuk melakukan perubahan kecil, setidaknya untuk diri sendiri dan lingkungan.
Share love more than hate. Share kindness. Be kind. Be positive.
People often forget that kindness is free.