Aku terdiam ketika melihatmu mulai berubah
ketika sebuah janji tak lagi ditepati
ketika sebuah perkataan hanya sebuah bualan belaka
ketika waktu tak lagi berharga
membuatku terus bertanya kenapa kau harus mengatakan bila itu hanya akan kau ingkari?
mengapa membuat apa yang mudah menjadi begitu sulit?
Tidakkah itu hanya membuat dirimu sendiri tampak seperti..
Bukankah mudah jika hanya mengatakan "aku tidak apa-apa, jangan menungguku"
Dan aku tidak akan menunggumu.
Dan aku tidak akan diam meunggu seperti ini.
1 jam, 2 jam, 24 jam.
Aku mulai menunggu dengan ditemani rasa kecewa yang menghampiri diriku.
Rasa kecewa yang selalu kutolak, kini tak dapat lagi kusingkirkan.
Rasa rindu yang mulai datang menemani rasa sepi ini.
Apa yang harus kulakukan selain menerimanya?
Apa aku harus berteriak dihadapanmu dan berkata aku lelah menunggumu.
Apa aku harus berkata seperti itu, tidakkan?
Aku percaya padamu, percayalah ketika ku katakan itu.
Karena sampai sekarang aku masih menunggumu disini.
Aku bertahan bukan karena aku kuat, tapi karena aku mulai menyayangimu
Sori baru nulis lagi hari ini, beberapa hari beneran gak ada mood buat nulis hehe
Nah sekarang entah kenapa mau bahas tentang harapan, kenyataan, pokoknya tentang itulah
Semua orang pasti punya harapan kan? Ga semua juga sih,
hmm terkadang pula apa yang kita harapkan itu terlalu 'tinggi', iya kan?
Namun menurut sebagian orang itulah kenapa ada harapan, membuat kita untuk terus merangkak naik menuju apa yang kita inginkan.
Namun tak jarang pula apa yang kita inginkan justru menyakiti diri kita sendiri, kenyataan yang bisa dibilang sangat tidak kita harapkan.
Inilah yang membuat sebagian orang enggan untuk berharap lagi, takut akan kenyataan yang terulang lagi, yang tak mau menerima apa yang ia inginkan
Menurutku, jika memang kenyataan tak menginginkan apa yang kita harapkan, buat saja kenyataan 'belum' memberinya, kenyataan ingin memberi kita waktu lagi untuk terus berusaha
Dan tak lupa, buatlah sebuah penolakan itu untuk membangun mentalmu lebih kuat, bukan hanya mental tapi juga dirimu sendiri.
Apa yang kita inginkan tidak akan terwujud hanya dengan menjentikan jari, namun bagaimana jatuh bangun tubuhmu dikerasnya dunia ini.
Usaha yang telah kaulakukan tak pernah sia-sia dan kerasnya dunia ini tidak akan membuatmu hancur
Maaf semuanyaa baru muncul sekarang,
tapi suasana natal belum ilang kan?
Sebelumnya, Merry Chrismast dulu yaa buat yang ngerayain :)
Saya kembalii haha oke kali ini mau bahas tentang waktu,
entah kenapa habis dengerin lagunya Owl City sama Carly Rae Jepsen Good time jadi pengen bahas ini
Oke waktu itu bisa detik, bisa jam, bisa tahun, bisa macem-macemlah
Nah, kadang kita merasa waktu itu cepet banget bukan dari yang kemarin 10-10-10 sekarang udah jadi 12-12-12 cepet yaa?
Nah apa yang sudah kita lakukan selama itu? Apa itu berpengaruh? Maksudnya apa yang telah dilakukan menjadi hal yang berguna sekarang? kebanyakan dari kita tidak melakukan hal yang berarti, mungkin memang benar apa yang kita lakukan baik, apa yang kita lakukan tidak salah tapi apakah berguna ?
Jika banyak hal yang kita lakukan adalah benar namun tak berguna, lalu untuk apa?
Pernahkah berfikir seperti itu?
Lalu, sudahkah kamu mengatur waktumu sebaik mungkin?
Bukan kamu yang diatur oleh waktu tapi kamu yang mengatur waktu? Sudahkah? Memang hal itu bukan hal yang mudah, bukan pula hal yang sulit bagi sebagian orang.
Lagi, siapa yang tidak suka menunggu? saya salah satu diantara orang-orang yang tidak suka menunggu.
Masalahnya begini, jika sampai seseorang menunggu bearti ia telah menghabiskan waktunya dengan percuma. Benar?
Apalagi kalo menunggu itu juga menghabiskan banyak tenaga dan pikiran. Jangan sampai membuat orang menunggu oke? Itu menyebalkan.
Apa lagi tentang waktu? Ah iya, kiamat.
Beberapa hari bahkan beberapa bulan yang lalu ada pemberitaan tentang hari kiamat yang katanya 21 Desember 2012. Menurut saya, itu tidak benar. Sangat- sangat tidak benar.
Kenapa saya bisa ngomong gitu? Karena saya tadi siang baru saja melihat berita disalah satu televisi swasta di Indonesia, tidak ada bukti atau fakta yang menguatkan kiamat akan terjadi besok.
Yang katanya beberapa planet akan sejajar, baca aja berita ini http://id.shvoong.com/exact-sciences/astronomy/1945356-bukti-nasa-bahwa-kiamat-2012/
http://www.infospesial.net/news/10-bukti-tanggal-21-desember-tak-akan-terjadi-kiamat/
itu beberapa bukti yang bisa kita baca, bisa kita lihat, bahwa tak akan ada kiamat besok.
Soal waktu, tak ada salahnya kita mulai menghargai waktu. Tak ada ruginya untuk kita. Sebelum waktu juga mulai membenci kita dan tak pernah memberi kita kesempatan kedua.
Waktu bukan untuk dipermainkan karena dia tak pernah memberi kita kesempatan untuk kedua kalinya
Siapa yang gak suka sama yang namanya makanan? Hayo ngaku? Gak ada kan..
Mulai dari apa? Bakso? Soto? Pizza? Siomay?
Haduh enak bangeet yaa bikin ngileer
Nah makanya sekarang kita bahas makanan, bukan macemnya yang banyak bangeeeet itu tapi tentang bahaya makanan jaman sekarang. Nah hlo makanan yang kita konsumsi sehari-hari ada juga yang berbahaya tanpa kita sadari. Terutama dikota-kota besar seperti Jakarta, dll memiliki potensi makanan berbahaya jauh lebih banyak. Tapi tidak dipungkiri juga kalo kota-kota kecil juga banyak makanan gak sehat atau bahaya.
Sekarang gini, kenapa kita butuh makanan? Karena kita butuh energi untuk tubuh kita. Nah untuk apa energi itu? Ya untuk berkerja, berfikir, apalagi yang suka melakukan aktivitas 'berat' atau yang supeeer sibuk, pasti butuh energi lebih bukan. Namun pernah kah terfikir kenapa kita sering pusing padahal makanan yang kita makan sebenenya baik-baik aja dari kelihatannya. Kenapa kita tiba-tiba terserang diare padahal makan-makanan yang gak terlalu asam dan terlalu pedes juga?
Nah kita mau bahas itu tu, makanan berbahaya bagi tubuh kita. Makanan yang mengandung banyak zat kimia tapi kelihatan biasa aja, apalagi rasanya pasti ketipu semua, bilang enak semua. Nah itu karena efek kelaparan haha.Balik ke topik. Banyak pelaku pembuat makanan berbahaya itu tidak tahu bahwa yang mereka gunakan berbahaya. Gimana coba pas denger kayak gitu? Rasanya pengen nimpuk orang yang buat makanan itu sambil bilang itu bahaya banget (teriaknya pake toa) haha. Sekarang pake logika masing-masing, siapa yang gak jengkel coba? Hari gini, dijaman semua udah modern, ada internet, televisi, radio atau yang paling murah deh koran. Informasi kan bisa didapet lewat situ. Setidaknya tahu kalo zat kimia yang mereka gunakan itu bahaya, terus apa aja akibatnya. Biar sadar gitu hlo kalo mereka udah buat banyaaaaak orang sakit suatu saat nanti (amitamit).
O iya ada lagi, ada malah orang yang buat kayak gitu terus ketika ditanya "apakah keluarga anda juag memakannya?", lalu sang pembuat dengan santainya "Ya, kadang-kadang keluarga saya juga makan itu". Tak habis pertanyaan lalu bertanya lagi "Apakah tidak terjadi apa-apa pada anak dan suami anda?", dengan santai dia menjawab "Tidak terjadi apa-apa pada kami, kami sehat".
Inilah presepsi orang yang salah tentang makanan berbahaya, yang mengandung zat kimia itu.Efek samping nya memang tidak terlihat ketika selesai makan atau malah esok harinya. Efek samping itu datang ketika kita sudah terlalu banyak memakan makanan itu dalam jangka waktu yang lama dan efek samping bertahun-tahun kemudian atau malah puluhan tahun. Boleh sih ngelus dada lega gitu ya efek sampingnya kayak gitu. Tapi berfikir logis deh, puluhan tahun kemudian ketika umur kita pake contoh aja yaa umur 50 tahun gitu, waktunya menikmati masa tua, lihat cucu (yah kalo ada) tapi malah sakit-sakitan. Emang mau kayak gitu? Gue mah ogah.
Mending sekarang mulai mikir lebih jauh kedepan. Lihat masa depan, banyak yang harus kita perhatikan, bukan hanya diri sendiri tapi juga lingkungan sekitar kita.
Jadi ambil langkah-langkah yang baik untuk masa depan. Masalah makanan ini kalo saran dari gue, emnding masak sendiri itu lebih-lebih baguss. Gak bisa masak? Banyak kan sekarang les masak yang tanpa banyak bajet. Apa sih salahnya mengorbankan sedikit materi untuk masa depan yang jauh lebih baik? Jauh lebih sempurna ? Lakukan perubahan sekarang atau terlambat dan menyesal.
Setiap keputusan yang telah diambil itulah masa depanmu
Wanita berparas ayu itu melangkahkan kakinya menyusuri sudut-sudut kota tempat kelahirannya, Semarang.
Dia tak pernah lelah meski harus berjalan sangat jauh, Ia sangat menikmati hal itu. Melihat pemandangan sudut kota yang sudah menjadi kebiasaannya.
Namun kali ini, tiba-tiba ada sebersit pikiran terlintas dikepalanya ketika melihat anak-anak itu.
Ya, anak-anak berpenampilan tak seperti orang pada umumnya. Tiap-tiap mereka berjalan menuju kendaraan ke kendaraan lainnya dengan sebuah alat musik di tangan mereka. Bukan, bukan itu alat musik yang mereka mainkan, hanya alat musik sederhana. Hanya berbahan sebuah kayu, paku dan beberapa tutup botol yang biasa kita minum. Tak perlu bakat agar dapat memainkan alat musik itu. Usia mereka kira-kira 6-7 tahun, ada perempuan juga ada yang laki-laki.
Wanita itu mulai berpikir, tak adilkah dunia ini? Dunia memilih anak-anak kecil yang tak 'berdosa' itu untuk berjuang di kerasnya dunia ini? di kelamnya dunia ini? di kepura-puraan dunia selama ini?
Wanita itu juga tak dapat menahan emosi yang meluap-luap dari dirinya ketika teringat peraturan pemerintah yang tak memperbolehkan memberi mereka 'uang'.
Seharusnya bukan itu yang harus dikeluarkan, bukan banyak peraturan yang harus dikeluarkan. Namun, TINDAKAN. Apa susahnya? Tertutupkah mata para pejabat itu? Anak-anak berpakaian lusuh, berjuang ditengah panas terik? Apa itu belum cukup mengetuk hati mereka?
Setidaknya, beri mereka fasilitas,beri mereka pendidikan "gratis" itu. Beri mereka apapun yang bisa membuat mereka lebih baik. Bukan peraturan!
Wanita itu menghela nafas panjang, Ia mulai melangkahkan kakinya menuju kumpulan anak-anak itu.
"Hai dek" sapanya semangat. Tatapan anak-anak itu yang tadinya enggan bertemu orang asing perlahan mulai hilang ketika merasa nyaman dengan wanita itu.
"Gimana? Dapet banyak?" tanya sang wanita penuh dengan semangat.
"Yah lumayang kak" jawab salah satu anak kecil perempuan yang berambut lurus agak kecoklatan itu.
"Emang kalian gak sekolah?" tanya wanita itu lagi dengan rasa ingin tahu yang sama besarnya.
"Orang tua kami gak sanggup kak" jawab lagi salah satu anak lelaki yang mungkin paling tua disini dengan kepala tertunduk.
Hati wanita itu seolah teriris, matanya terasa panas.
"Tapi kami sudah terbiasa dengan hidup seperti ini" sambung anak tadi.
"Kami sudah biasa tidak dianggap, kami sudah biasa direndahkan" lagi anak itu mengungkapkan.
"Aku mau sekolah " salah satu anak kecil yang tepat berada disampingku.
"Aku juga" aku menoleh menlihat anak yang lain mulai mengatakan hal yang sama.
"Kami tidak mau seperti ini terus kak, tapi kami tidak punya pilihan" anak lelaki tadi mulai berbicara lagi.
"Kami semua disini berkorban demi kebahagiaan keluarga kami masing-masing, berkorban demi adik-adik kami" wanita itu mulai merasa anak-anak disini sudah sangat tertekan.
"Yang terpenting, kami punya cita-cita" anak itu berkata dengan menegakkan kepalanya. Menandakan tekad yang bulat, tak ada keputusasaan.
"Aku mau jadi guru" celetuk salah satu anak perempuan berambut lurus.
"Aku mau jadi pilot" kata anak laki-laki itu mantap.
"Aku mau jadi dokter" kata anak disampingku.
Sementara yang lain mulai mengatakan cita-cita yang mereka impikan. Cita-cita yang bagaikan mentari dimendungnya hidup mereka. Cita-cita yang mereka harap akan menjadi kenyataan, cita-cita yang akan merubah jalan hidup mereka menjadi lebih baik.
Lagi wanita itu terenyuh oleh ironisnya kehidupan. Beberapa orang yang menganggap kehidupan bukanlah hal yang penting adalah orang yang punya 'segalanya', perlahan mereka hanya membuang apa yang mereka miliki. Sementara banyak orang menginginkan kehidupan enak seperti mereka, Ironis memang. Namun inilah kehidupan.Jalani apa yang sudah ada dihadapanmu, hadapi jika harus dihadapi. Pertahankan jika harus dipertahankan. Dan buang apa yang harus dibuang.
Dunia memilih orang yang salah jika orang itu adalah anak-anak kecil yang tak berdosa.